DIGITAL DETOX

Apakah mengecek smartphone ketika bangun merupakan aktivitas pertama yang Anda dilakukan setelah bangun tidur? Apakah Anda selalu mengakses smartphone sepanjang hari?

Berdasarkan penelitian oleh salah satu perusahaan teknologi, Asurion (2024), sebagian besar orang memeriksa smartphone  sebanyak 352 kali dalam sehari atau setiap 3 menit sekali. Terbiasa mengecek smartphone pada saat ini dapat dilihat sebagai suatu bentuk coping mechanism yang dilakukan seseorang dalam menghadapi kondisi yang semakin banyak tuntutan, terlalu banyak pekerjaan, dan kesulitan mengendalikan keseimbangan. Terdapat beberapa kondisi yang menyebabkan orang-orang sering sekali mengakses smartphone.

  • Saat sesesorang kehilangan relasi dengan orang lain di dunia nyata, maka sosial media dapat menjadi pengganti untuk memenuhi kebutuhan bersosialisasi dengan orang lain.
  • Saat kondisi sunyi yang dihadapi sulit untuk dihindari, maka menonton reels atau video di sosial media dapat mengisi kekosongan yang terjadi.
  • Saat pekerjaan menuntut seseorang untuk bergantung pada smartphone yang dimiliki, menjauhkan diri dari gawai dapat mengancam keberlangsungan pekerjaan.

Dalam Oxford University Press disebutkan bahwa terdapat penurunan fungsi kognitif atau kemampuan berpikir yang disebabkan oleh konsumsi konten tidak penting pada platform online secara berlebihan. Kondisi yang demikian disebut dengan ‘brain rot’. Oleh karena itu, beristirahat dan melepaskan diri sementara dari penggunaan smartphone – ‘Digital Detox’ – dapat memberikan kesempatan untuk mengatur ulang kondisi otak pada kondisi netral.

Berikut ini langkah cerdas yang dilakukan saat melakukan digital detox.

  1. Tentukan apa saja yang perlu diubah
    Agar digital detox dapat berhasil, Anda tidak hanya berhenti mengakses smartphone, tapi juga menentukan apa yang akan dilakukan sebagai penggantinya. Tanpa rencana yang matang, Anda hanya mengganti satu kebiasaan buruk dengan kebiasaan buruk lainnya. Anda perlu menentukan perilaku apa yang mengganggu produktivitas sehari-hari. Apakah penggunaan sosial media yang tidak terkontrol, kebiasaan mengecek email hingga larut malam, atau penggunaan smartphone disaat merasa bosan? Selanjutnya, Anda perlu mengenali perasaan yang muncul saat sedang tidak mengakses smartphone. Anda pun perlu menentukan dampak yang muncul dari kebiasaan mengecek smartphone.  Apakah meningkatkan produktivitas atau menganggu pekerjaan? Memiliki bayangan mengenai kehidupan yang seimbang dalam menggunakan smartphone dapat mempermudah Anda menentukan perilaku yang perlu diubah.
  2. Membangun kesadaran digital
    Berikut ini langkah untuk membangun kesadara digiltal.
    – Sadari saat munculnya dorongan untuk mengakses smartphone.
    – Kuatkan diri untuk bisa melewati ketidaknyamanan yang muncul tanpa mengakses smartphone. Anda perlu menyadari bahwa perasaan tersebut hanya bersifat sementara.
    – Tanyakan pertanyaan ini pada diri sendiri. Apa yang sedang saya hindari? Apa yang sedang saya cari? Apa yang sedang saya hindari?
  3. Rancang lingkungan sekitar Anda untuk melakukan digital detox
    Pertama, Anda perlu menentukan waktu spesifik untuk tidak mengakses smartphone, seperti tidak membawa smartphone ke kamar tidur atau tidak mengakses smartphone saat sedang makan. Kedua, manfaatkan fitur di smartphone untuk membantu digital detox. Anda bisa memilih untuk mematikan notifikasi pada smartphone atau memblokir aplikasi yang dapat mengganggu waktu kerja. Ketiga, tentukan waktu khusus untuk mengakses media sosial atau aplikasi lainnya di smartphone. Menentukan waktu khusus untuk mengakses smartphone membuat Anda menyadari bahwa penggunaan smartphone tersebut merupakan pilihan Anda dan bukanlah suatu tindakan refleks.

Tinggalkan Komentar