Sebagian besar masyarakat masih menyamakan konsep mental health (kesehatan mental) dan mental illness (gangguan mental). Stereotipe yang ada dimasyarakat adalah kesehatan mental itu sama dengan orang yang memiliki gangguan kejiwaan.
Namun, hal tersebut merupakan suatu kesalahan. Pada dasarnya setiap memiliki kapasitas mental dan kesehatan mental tersebut perlu diperhatikan. Sedangkan, tidak semua orang mendapatkan diagnosis gangguan mental. Gangguan mental merupakan salah satu bagian dari konsep kesehatan mental. Hanya karena Anda memiliki kesehatan mental yang kurang baik, tidak berarti Anda didiagnosis memiliki gangguan mental.
Kesehatan mental meliputi kondisi sosial, emosional, dan psikologis seseorang. Ketiadaan gangguan mental tidak bisa dijadikan patokan utama seseorang memiliki kesehatan mental yang baik. WHO mendeskripsikan individu yang memiliki kesehatan mental sebagai seseorang yang dapat menghadapi stres secara efektif, mampu belajar dan bekerja dengan baik, serta berkontribusi terhadap komunitas sekitar. Perlu disadari bahwa kesehatan mental seseorang memiliki tingkat kepentingan yang sama dengan kesehatan fisik dan memiliki peran yang sama pentingnya bagi kesejahteraan seseorang.
Di sisi lain, gangguan mental merupakan kondisi terganggunya kesehatan mental yang seringkali mengubah pola pikir, kondisi emosi, dan perilaku seseorang sehingga mempengaruhi aktivitas sehari-harinya. Diagnosis gangguan kesehatan mental hanya boleh dilakukan oleh profesional di bidangnya seperti psikolog maupun psikiater. Pada tahun 2019, satu dari delapan orang di seluruh dunia memiliki gangguan mental. Depresi dan gangguan kecemasan merupakan gangguan mental yang paling umum diderita oleh pasien dengan gangguan mental.