Tren ‘sadfishing’ yang bermunculan di sosial media dapat memberikan dampak negatif terhadap sikap seseorang dalam merespon permintaan bantuan yang diunggah di sosial media. Sadfishing membentuk perasaan tidak percaya dan tidak peduli terhadap konten yang serupa.
Menilai kebenaran level emosi yang ditampilkan dalam sosial media merupakan sebuah tantangan yang sulit. Meskipun terdapat beberapa orang yang melebih-lebihkan reaksi emosinya untuk mendapatkan perhatian, ada juga orang yang secara tulus membutuhkan dukungan dari orang lain.
Tanda-tanda berikut perlu Anda perhatikan dalam menentukan apakah seseorang benar-benar membutuhkan bantuan. Anda bisa menggunakan tips berikut untuk menilai kebenaran emosi yang ditampilkan oleh teman atau kenalan di sosial media.
- Mengunggah konten mengenai perasaannya dan kesulitan yang dihadapi secara berulang.
- Mereka memiliki konteks yang jelas dan spesifik yang menyebabkan dirinya mengalami perubahan emosi, seperti seseorang yang baru putus atau mengalami kekerasan. Perubahan konten yang diunggah sejalan dengan situasi nyata yang dihadapi. Seseorang yang terbiasa melakukan sadfishing kesulitan untuk memberikan konteks secara jelas.
- Menarik diri dan mengisolasi diri. Menurunnya konten yang berisikan interaksi bersama orang lain. Konten yang diunggah lebih banyak menampilkan diri sendiri daripada kegiatan bersama dengan keluarga atau teman.
- Memiliki kondisi kesehatan yang buruk. Mereka secara konsisten menceritakan mengenai gangguan psikosomatis, seperti mudah lelah, kesulitan tidur, dan imunitas rendah.